Menjadi Tukang Parkir

 


Dalam video profil yang pernah ditayangkan pada perayaan ulang tahun saya ke-43 di rumah, Dalung Keputren, Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang maka disana ada penggalan cerita KH Abah Abas, pimpinan Pondok Pesantren Jamiyatul Ikhwan Bani Ali di Desa Pajeten, Kecamatan Kramatwatu.

Dalam video tersebut Abah Abas menceritakan kebiasaan saya dulu ketika jadi santri beliau. Diantara yang paling beliau ingat adalah saya jadi tukang parkir setiap tamu yang datang. Saya hanya ingin membenarkan bahwa apa yang Abah Abas sampaikan memang benar.

Kurang lebih sembilan tahun saya jadi santrinya Abah Abas. Dulu nyantri sembari sekolah pertanian di Desa Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Sekarang sekolah ini menjadi SMK Pertanian Kota Serang.

Saya lupa tahunnya, yang pasti masuk ke pondoknya Abah Abas bebarengan sekolah di SMK Pertanian. Saya juga tidak tahu mengapa Ayah saya memasukan ke pondok milik Abah Abas. Waktu itu saya cuma nurut saja sama orangtua.

Tapi memang kalau dititipin ke pondok agar repot juga karena saya kan rumahnya di Tunjungteja sedangkan sekolah adanya di Kota Serang. Jaraknya lumayan jauh, apalagi dulu mah kan jarang yang punya motor, jalan masih gelap, angkotan juga sangat terbatas belum lagi kalau menghitung biaya transportasi pulang pergi. Jelas tidak memungkinkan, makanya saya dititipin di pondoknya Abah Abas.

Memang dulu saya tuh paling rajin memarkirkan kendaraan para tamu yang datang ke Abah Abas. Mulai dari orang biasa hingga pejabat saya pakirin mobilnya. Pernah dulu saya memarkikan mobil milik Jenderal Faisal Tandjung, dulu seingat saya jabatan beliau Panglima TNI dimasa order baru.

Waktu memarkirkan kendaraanya saya tidak ngeh kalau pemiliki mobilnya seorang jenderal terkenal. Namanya juga remaja, senang aja markirin mobil sambil bermimpi ketika itu andaikan saya punya mobil, ha ha ha.

Menjadi tukang parkir seingat saya hampir tiap hari. Pokoknya kalau ada tamu datang pasti saya langsung lari memarkirkan mobil para tamu. Saya tidak peduli, mau orang biasa atau pejabat pasti saya parkirin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar